Belakangan beredar santer di forum, media massa, blog, blackberry hingga sms yang memberitakan pembantaian muslim Rohingya di Myanmar. Beberapa istilah yang digunakan terlalu tendensius, berat sebelah, dan  mendramatisir keadaan seperti “pembersihan etnis”, “pembantaian”,  “pembunuhan massal”. Beberapa diantaranya  disertai foto foto yang sebenarnya terbukti Hoax. Situs resmi Hisbut tahrir bahkan menyebutkan bahwa 2000 orang syahid disana. MUI lebih ngawur lagi menyebutkan angka 6000.

Perlu digaris bawahi bahwa yang terjadi di Myanmar adalah kerusuhan etnis, bukan pembantaian terhadap muslim semata. Dua etnis terlibat kerusuhan di bagian utara Rakhine state di Myanmar dan korban jiwa jatuh di kedua belah pihak secara seimbang. Sumber kredibel ini menyebutkan data korban jiwa pertengahan juni lalu adalah 16 muslim dari etnik Rohingya dan 13 orang Budhist Rakhine. Angka ini diperbaharui dengan estimasi mendekati 80 orang di kedua belah pihak pada pertengahan juli. Jelas terlalu jauh untuk disebut pembantaian. Ini mirip seperti kasus tragedi sampit antara etnis dayak dan madura. Beberapa sumber menyebutkan bahwa tragedi ini bermula oleh pembunuhan 10 muslim Rohingya oleh etnis setempat karena terlibat pemerkosaan dan mutilasi terhadap gadis Rakhine.

Muslim Rohingya dulunya adalah imigran yang lari dari militer Bangladesh. Masuknya Rohingya di Rakhine menyebabkan konflik sektarian antara etnis budha Rakhine sebagai mayoritas dan Etnis muslim Rohingya sebagai imigran minoritas. Pemerintah resmi Myanmar tidak mengakui muslim Rohingya sebagai warga negara karena sebagian besar datang sebagai imigran yang tidak sah. Disisi lain, Rohingya sendiri berpendapat bahwa keturunan mereka sudah ada sejak jaman sebelum myanmar menyatakan merdeka. Etnis imigran ini sering menggunakan “kartu muslimnya” dan memposisikan diri sebagai kaum tertindas untuk memicu dukungan dan bantuan dari umat muslim di negara lain.

Kejadian bermula pada tangggal 28 Mei 2012 tiga muslim dua diantaranya etnis rohingya, melakukan perampokan, pemerkosaan dan pembunuhan terhadap Ma Thida Htwe, wanita Rakhine di dekat desa Kyaut Ne Maw (Jangan kaget, kasus pemerkosaan dan kriminal yang melibatkan imigran muslim sangat mudah ditemukan di hampir seluruh penjuru dunia dimana mereka berada), Polisi menangkap ketiga tersangka dan memasukkannya ke penjara Yanbyal. Pada 4 Juni sekelompok orang dari etnis rohingya menyerang sebuah bus di Taungup karena menyangka tersangka pemerkosaan berada disana. Insiden ini mengakibatkan 10 muslim tewas. Ini menyebabkan gelombang protes muslim di Yangon. Pemerintah merespon dengan membentuk tim investigasi.

Kerusuhan sendiri berawal pada 8 Juni ketika segerombolan muslim rohingya mulai membakar beberapa pemukiman warga Rakhine di Desa Bohmu, Maungdaw. kerusuhan meluas ke Desa Khayay Mying dan dilaporkan 5 orang tewas. Paginya keuruhan meluas dan memaksa pemerintah mendatangkan  5 batalion tentara untuk meredakan kerusuhan, membangun tenda untuk pengungsi serta mendistribusikan 3 ton bahan persediaan.  Kerusuhan yang berlanjut mengakibatkan 7 orang lagi tewas. Pada tanggal 10 Juni ditetapkan situasi gawat darurat di Rakhine menyebabkan militer mendapatkan kendali penuh atas area tersebut untuk mengatasi masalah. Tindakan ini mendapat kritikan mengingat militer myanmar memiliki track rekor buruk seputar pelanggaran ham.

Pemerintah Burma/Myanmar sendiri (secara diplomatis) mengatakan bahwa ini adalah aksi terorisme yang tidak berkaitan dengan issue agama. yang menarik, organisasi All Myanmar Islam Association mengutuk tindakan tersebut dan terlepas siapa pelaunya harus ditindak sesuai hukum.

Kita lihat jelas disini bahwa ini merupakan kerusuhan etnis dua pihak, bukan pembantaian. Tingkah laku imigran membuat kesal penghuni mayoritas dan ini BUKAN masalah agama. Sayangnya isu ini disetir ke arah image islam sebagai kaum tertindas disana. Dan ini memang salah satu kartu yang dimainkan etnis pendatang Rohingya.

Sumber:

http://www.reuters.com/article/2012/06/08/us-myanmar-violence-idUSBRE85714E20120608

http://blogs.voanews.com/breaking-news/2012/06/11/troops-riot-police-patrol-nw-burma-after-deadly-rioting-3/

http://www.thestar.com/news/world/article/1213585–burma-s-ethnic-clashes-leave-90-000-in-need-of-food-says-un

http://hizbut-tahrir.or.id/2012/07/24/pembantaian-kaum-muslim-di-myanmar/

http://www.harianterbit.com/2012/07/26/mui-kutuk-pembantaian-muslim-myanmar/

http://www.dailymail.co.uk/news/article-2141279/Rochdale-child-sex-trial-Police-hunt-40-suspects-promise-arrests.html

http://www.theglobeandmail.com/news/world/bangladesh-sends-back-boatloads-of-rohingya-muslims-fleeing-myanmar-violence/article4252300/

Satu tanggapan »

  1. Willy berkata:

    Jangan kaget, kasus pemerkosaan dan kriminal yang melibatkan imigran muslim sangat mudah ditemukan di hampir seluruh penjuru dunia dimana mereka berada ( kasus beginian agama lain juga banyak om/ tante, punya bukti sahih ga ? )

  2. valbiant berkata:

    Studi di german:
    Interview terhadap 45000 anak dari imigran muslim cenderung menunjukkan lebih violent dibanding keturunan lain. http://www.thelocal.de/society/20100606-27673.html

    Studi yang menunjukkan represi terhadap hasrat seksual menyebabkan sifat agresif. Pakistan dan negara islam lain menduduki peringkat pertama yang mencari materi pornografi melalui google.
    http://www.foxnews.com/world/2010/07/12/data-shows-pakistan-googling-pornographic-material/

    Data di Oslo Norwegia menunjukkan bahwa 100% pemerkosaan non relation (asault rape dimana korban dan pelaku tidak saling mengenal sebelumnya) dilakukan oleh imigran non western yang sebagian besar adalah muslim arab. http://www.aftenposten.no/nyheter/oslo/Voldsom-okning-i-anmeldte-voldtekter-i-Oslo-6806623.html#.T5f0-Vb66AN

    Di Denmark 7 dari 10 penghuni penjara anak anak memiliki latar belakang imigran dan sebagian besar adalah muslim. http://www.information.dk/189994

    Data yang menunjukkan top 10 kebangsaan asal yang menjadi pelaku kriminal di denmark, 7 pertingkat teratas berasal dari negara muslim mulai dari Libanon, Yugoslavia, Pakistan, maroko dan seterusnya. http://hodja.files.wordpress.com/2008/12/crime_stat_3.png

    • Willy berkata:

      Maksud ane bukti sahih itu, ente yg survey. Kalau ngambil dari sumber mah bisa aja di politisir untuk kepentingan golongan tertentu atau pesanan……

      • valbiant berkata:

        Pun jika saya sendiri yang survey sendiri kesana, apakah anda bakal percaya?

        Saya percya bahwa ada sumber sumber berita diluar sana yang hanya memiliki satu kepentingan: mencari kebenaran untuk disampaikan. Kita melihatnya dari latar belakang dan track record. Disisi lain jelas sumber sumber seperti ar rahman, voa islam, republika, hizbut tahrir lebih pantas diragukan akurasinya, bukan hanya faktor kepentingan, tapi track recordnya juga dalam menyampaikan data.

      • stupid nation berkata:

        ya sama aj.. ente dapet info dari mana? apakah itu menjamin tidak di politisir untuk kepentingan golongan tertentu atau pesanan..

  3. aryopakudewo berkata:

    Media massa memang tidak pernah obyektif, dan ini harus diakui, karena setiap pesan yang sampai ke khalayak pembaca sudah melalui serangkaian proses seleksi. Seleksi paling awal mungkin sudah dilakukan oleh seorang wartawan saat dia datang dan berada di lokasi kejadian.

    Wartawan bisa saja mengatakan peristiwa Rohingya tidak sekedar kerusuhan antar etnis, tetapi sudah merupakan pembantaian terhadap muslim Rohingya. Berbagai alasan bisa dikemukakan disini mengapa si wartawan harus mengatakan peristiwa tersebut menjadi sebuah pembantaaian dan tidak menyebut sebagai korban kerusuhan antar etnis diantaranya karena yang dia laporkan saat itu memang betul-betul sebagai pembantaian.

    Konstruksi realitas sosial yang ditemukan wartawan memang bukan sekedar kerusuhan etnis tetapi sudah merupakan pembantaian. Siapa yang bisa membantah jika laporan wartawan seperti itu harus turun dan kemudian dibaca begit banyak orang.

    Atau proses seleksi selanjutnya mungkin terjadi ditingkat desk. Seorang redaktur bisa saja meraa senang dengan berita yang dibuat wartawannya, atau sebaliknya akan mebuang berita tersebut ke tempat sampah. Tentu banyak proses yang bisa mempengaruhi ketika berita tersebut harus turun atau tidak. Seterusnya mungkin berita yang dibuang redaktur ketempat sampah akan dianggap relatif baik oleh redaktur pelaksananya hingga harus diturunkan.

    Ditingkat pemimpin redaksi juga demikian, lingkungan sosial, teman diskusi, latar belakang pendidikan, mungkin juga kebencian (hatecrime) membuat berita bisa dimuat atau tidak. Bahkan kebijakan redaksi juga sangat memungkinkan membuat berita kerusuhan antar etnis menjadi sebuah pembantaian, atau sebaliknya bahkan tak perlu memuatnya sekaligus bisa terjadi.

    Kami hanya ingin menurunkan berita secara tegas, lugas, dan cerdas untuk khalayak pembaca kami guna menumbuhkan kepedulian dan bukan kebencian. Kami jauh dari kepentingan situs-situs tertentu yang menjadikan peristiwa yang disebutkan sebagai kerusuhan antar etnis menjadi sebuah pembantaian muslim.

    Biasanya kantor-kantor berita besar asing seperti reuter. UPI, AFP, dan lain sebagainya selalu membuat pemberitaan pembanding ketika banyak media salah dalam mempersepsi sebuah peristiwa yang terjadi, apalagi itu menyangkut Islam.

    Tetapi kali ini kami belum melihat advokasi yang memadai dari mereka. Ini berbeda sekali dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi di Palestina, Iraq atau negara-negara yang dihuni bayak penduduk muslim dimana kebanyakan kantor-kantor berita tersebut seringkali mendistorsi keadaan yang sebenarnya.

  4. hikmawansp berkata:

    itu versi nye siape..?

  5. wahai saudara jaga lisan mu. jangan lah kau menuduh dan memfitnah. buktikan fakta mu… sungguh malang nasib mu tak punya hati. jelas2 muslim rohingiya mayoritas tertindas. maka siapa orang yang seenaknya membunuh membantai bahkan beribu-ribu,,,nah orang itu lah yang lebih bangsat, kejam seperti tak berTuhan. sungguh apa yang di tuduh kepada kaum muslim rohingiyaitu pembohongan belaka dan jauh sekali dari sifat-sifat seorang muslim. muslim memang agama yang benar,, begitu bnyaknya orang kafir yang sirik, dan membenci islam sampai irak,palestin beribu ribu umat muslim di bantai. alhamsulillah perbuatan bangsat mu tak kan pernah mengalah kan kekuatan iman muslin. karena sesungguhnya kebenaran akan muncul dengan sendirinya,,, nanti kita buktikan di hari kiamat. siapakah agama yang paling benar..?

  6. Woah! I’m really digging the template/theme of this site. It’s simple, yet effective.
    A lot of times it’s difficult to get that “perfect balance” between superb usability and visual appearance. I must say you have done a great job with this. In addition, the blog loads super quick for me on Chrome. Excellent Blog!

  7. Elizabet berkata:

    Nice post. I used to be checking constantly this weblog and I’m impressed! Extremely helpful info specially the closing section 🙂 I maintain such information much. I was looking for this certain information for a very long time. Thanks and good luck.

  8. Numbers berkata:

    I was curious if you ever thought of changing the page layout
    of your site? Its very well written; I love what youve got to say.
    But maybe you could a little more in the way of content so people could connect with it
    better. Youve got an awful lot of text for only having
    1 or 2 images. Maybe you could space it out better?

  9. Dedra berkata:

    I leave a leave a response each time I like a post on
    a site or I have something to valuable to contribute
    to the discussion. Usually it is triggered by the
    fire displayed in the article I looked at. And on this post Klarifikasi Pembantaian Muslim Rohingya Myanmar | Catatan Freethinker Indonesia.
    I was moved enough to drop a comment 😛 I actually
    do have a couple of questions for you if you don’t mind. Is it just me or do a few of the responses look like coming from brain dead people? 😛 And, if you are posting on other sites, I would like to follow anything new you have to post. Would you list the complete urls of all your community pages like your twitter feed, Facebook page or linkedin profile?

  10. Superb website you have here but I was curious if you knew of any user
    discussion forums that cover the same topics discussed in this article?
    I’d really like to be a part of group where I can get suggestions from other knowledgeable people that share the same interest. If you have any suggestions, please let me know. Kudos!

  11. Jean berkata:

    You actually make it appear so easy along with your presentation however I in
    finding this matter to be actually one thing that I feel I would by no means understand.
    It kind of feels too complex and very wide for me. I’m having a look ahead for your next post, I’ll attempt to get the cling of it!

  12. My family members always say that I am wasting my time here at web, except
    I know I am getting familiarity every day by reading thes pleasant posts.

  13. Kurtis berkata:

    Great goods from you, man. I have understand your stuff previous to and you’re just extremely fantastic. I really like what you’ve acquired here, certainly like
    what you are saying and the way in which you say it.

    You make it enjoyable and you still take care of to keep it smart.
    I can not wait to read much more from you. This is really a great site.

  14. Syairozi berkata:

    Jangan kaget, kasus pemerkosaan dan kriminal yang melibatkan imigran muslim sangat mudah ditemukan di hampir seluruh penjuru dunia dimana mereka berada “Tolong kalo bikin artikel gak usah tarok statment yg gak ada data dan bukti real” . Kamu pikir dunia akan lebih baik tanpa Muslim ?

  15. jojo.jiji berkata:

    Wartawan koran sobek.. Lebih baik anda banyak2 melihat dan mendengar daripada kebanyakan ngebacot tapi membalikkan fakta..

Tinggalkan Balasan ke Elizabet Batalkan balasan